Lima orang pekerja seks komersial (PSK) jalanan diamankan petugas saat sedang asik mangkal.
Para wanita malam ini diamankan polisi saat mangkal di depan Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, Senin (22/10/2018) malam.
Lima orang pekerja seks komersial (PSK) jalanan diamankan petugas saat sedang asik mangkal.
Para wanita malam ini diamankan polisi saat mangkal di depan Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, Senin (22/10/2018) malam.
Kelimanya merupakan wanita sudah berumur yakni S (46), SS (52), D (34), SA (35), dan A (40) yang diamankan saat menunggu pelangganya.
Berbagai alasan pun terlontar dari mulut PSK yang bibirya bergincu merah itu.
Mereka pun langsung digelandang oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan.
Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Andri mengatakan awalnya pihaknya mendapat laporan sejumlah warga yang resah dengan kehadiran para PSK tersebut.
Sebab, mereka mangkal dan menjajakan diri di depan JIC, sehingga akhirnya diambil tindakan tegas.
Terlebih, mereka mangkal di depan JIC yang notabene merupakan masjid besar.
“Kalau untuk di daerah Koja kayaknya hanya itu ya. Kalau yang lain kan mungkin dia tidak mangkal ya. Kalau yang kita amankan, kan yang mencolok sekali, di depan Islamic Center gitu. Terlalu mencolok,” papar Andri mengutip Warta Kota.com
Ia menerangkan, kelimanya diamankan ketika sedang menunggu calon pelanggan di sekitar JIC, tepatnya di sepanjang Jalan Bhayangkara di dekat Pasar Koja Baru.
“Saat itu empat anggota Buser Polsek Koja sedang melakukan observasi dan melihat para PSK yang sedang menunggu pelanggan. Setelahnya langsung didekati dan mereka lalu digelandang tanpa ada perlawanan,” tutur Andri, Selasa (23/10/2018).
Saat akan diamankan, ada berbagai alasan yang dilontarkan oleh kelima PSK itu agar mereka lolos dari penangakapan petugas.
Salah satunya, mereka beralasan sedang menunggu suami dan hendak menyusui anaknya.
“Alasan mereka memang ada aja, ada yang bilang ‘saya lagi nungguin suami saya pak, anak saya mau disusuin’. Tapi nunggu suaminya sampai jam berapa, sampai jam 1 malam masih di situ,” kata Andri.
Tidak hanya itu, ada pula para PSK yang beralasan sedang menunggu pacarnya.
Namun, pengakuan tersebut tidak langsung dipercaya oleh petugas yang curiga dengan gerak-gerik mereka di ruko-ruko di depan JIC.
“Ada yang bilang lagi nunggu pacar, masa umur 52 tahun nunggu pacar. Kalau pacaran mah harus di rumah, masa nungguin pacar di situ,” tutur Andri.
Para PSK ini pun disinyalir 'main' dengan pelanggannya diberbgaai tempat dari diemperan ruko hingga di penginapan.
Menurut Andri, apabila mereka sudah mendapatkan pelanggan, pada umumnya mereka melakukan negosiasi tarif sekali berhubungan seks.
Namun, Andri tidak menjelaskan tarif PSK tersebut dalam sekali berhubungan badan.
Dijelaskan Andri, mereka akan bersembunyi di dekat ruko dan biasanya pelanggan sudah mengerti lalu menghampiri mereka.
"Mereka juga kalo dapet tamu kadang-kadang mereka ngumpet di ruko-ruko deket Pasar Koja itu. 'Main'nya juga di situ (ruko-ruko)," kata Andri mengutip TribunJakarta.com Selasa (23/10/2018).
Andri menambahkan, lokasi berhubungan badan antara PSK dan pelanggannya ditentukan sesuai bayaran.
Apabila si pelanggan punya biaya lebih, mereka biasanya membawa PSK tersebut ke penginapan terdekat.
Bahkan, ada yang nekan berhubungan badan dibalik gerobak yang berada disekitar ruko kosong disekitar tempat mangkalnya jika uang mereka pas-pasan.
"Kadang-kadang di ruko, ya tergantung lah, tergantung mereka punya duit. Kadang-kadang di ruko, ditutupi gerobak-gerobak itu. Kalo punya duit di penginapan, di hotel," jelas Andri.
Sementara itu, usai melakukan pendataan petugas membawa kelima PSK yang diamankan itu ke Dinas Sosial untuk diberi pembinaan lebih lanjut.
Sumber : tribunnews.com
ARTIKEL HPK