SEBANYAK 25 rumah terdampak pergeseran tanah di Kampung Cimangurang, Desa Cijayanti, RT 3, 4 dan 7/2, Kabupaten Bogor. Seorang warga, Herman (35) mengatakan bahwa rumahnya terdampak pergeseran tanah, sedikitnya ada tiga titik yang retak.
"Ada tiga titik rumah saya yang kena di luar dua di bagian dalam satu," katanya kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di belakang rumahnya, Selasa (23/10/2018).
Ia bersama keluarganya tidak merasakan dampak yang begitu signifikan. "Rumah mah retaknya masih kecil enggak besar seperti tanah merah ini," ucapnya.
Meski begitu, kekhawatirannya muncul ketika terjadi hujan. "Tepat di belakang rumah saya tanahnya retak kang, kalau hujan akan tambah lebar ke khawatiran kita ya itu, kalau hujan bisa nambah retak dinding rumah saya, tadi malam aja hujan nambah lagi tuh retaknya," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia bercerita, sebanyak 25 rumah warga juga mengalami kerusakan, selain itu satu masjid juga retak.
Sebelum terjadi, warga sekitar tidak merasakan getaran apapun, mereka baru mengetahui pada pagi hari.
"Enggak kerasa tiba-tiba retak saja itu, pas bangun pagi warga sini sering kaget, kok dindingnya retak ya, awalnya sih biasa saja tapi kok nambah terus retaknya," terangnya.
Tembok Masjid Retak
Masjid Nurul Iman yang berada di Kampung Cimangurang, Rt 07/02 Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor ikut terdampak dari pergesaran tanah.
Masjid yang ada di tengah perkampungan itu mengalami keretakan di bagian dinding. Sedikitnya ada empat titik yang retak di bagian luar dan di dalam. "Hari Senin sudah keliatan padahal Jumat masih kecil, ada empat titik dari luar terlihat ada tiga kalau ditelisik ke dalam juga ada tepatnya di dekat shaf imam," kata jamaah masjid, Supriyatna (56) kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di lokasi
Mula-mula, keretakan dinding masih terbilang kecil utamanya dinding yang berada di samping kanan semakin hari semakin lebar. "Ini awalnya hanya satu sentimeter sekarang mah ada 4 sentimeter retaknya panjang perlahan sampai ke bawah," ungkapnya. Bahkan diakuinya usai sholat para jama'ah akan melihat penambahan dinding retak. "Sedikit-sedikit tapi kok tiba-tiba nambah, nah hari Senin kemarin sudah keliatan tuh ada retakan baru," ujarnya.
Kata dia, kerusakan yang sama juga terjadi di bagian luar tepatnya di lantai pintu masuk, lebih-lebih keretakan itu bisa membahayakan jama'ah ketika memasuki masjid.
"Kalau yang di luar tadinya mah enggak tapi sekarang di bagian bawahnya retak juga kalau salah nginjek bisa bahaya," tuturnya. Dikatakannya, sebelumnya para jama'ah tidak pernah merasakan getaran. "Enggak terasa karena bukan gempa makanya kita juga heran kok retaknya dikit-dikit kalau gempa pasti terasa," terangnya.
Dipasangi Garis Polisi
Ketua TaganaKabupaten Bogor, Taufik mengatakan timnya bekerja sama dengan kepolisian memasang police line agar warga tidak memasuki area tanah yang mengalami pergeseran di Kampung Cimangurang,Desa Cijayanti, Rw 02, Rt 03, 04 dan rt 07, Kabupaten Bogor.
"Langkah pertama membuat police line supaya warga tidak memasuki area yang sudah terdampak pergeseran tanah," ucapnya saat ditemui di Kampung Cimangurang, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (23/10/2018).
Selanjutnya, selama tujuh hari ke depan pihaknya akan mendirikan posko pemantauan untuk senantiasa mengimbau warga. "Kami dari tim Tagana Kabupaten Bogor selama tujuh hari ke depan kita akan mendirikan posko pemantauan pergeseran tanah di desa ini," tuturnya.
Hasil pemantauan selama di lapangan kata dia, struktur tanah selalu mengalami penurunan terlebih ketika turun hujan.
"Dari pengamatan temen-temen tagana, satu bulan ini setiap harinya terjadi pergeseran tanah dan pergerakan yang sangat signifikan ditambah lagi hujan tadi malam dan mengakibatkan turunnya tanah ke bawah dan terjadi retakan baru," paparnya.
Terpisah, Kapolsek Babakan Madang, Kompol Wawan Wahyudin membenarkan saat ini pihaknya sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi. "Iya anggota sudah ke lokasi Pergeseran tanah membentang kan police line tepat di belakang masjid," singkatnya saat dihubungi.
Sementara itu, Camat Babakan Madang Kabupaten Bogor, Yudi Santosa juga menghimbau warga untum tetap waspada meskipun retakan tidak terlalu berbahaya.
"Masyarakat pun sudah disosialisasikan siaga bencana, agar mereka waspada apabila ada hujan besar seperti akhir-akhir ini," ujarnya
Sumber : tribunnews.com
ARTIKEL HPK